gambar

gambar

HOME

"Keimanan" Shaffix

| Senin, 28 Februari 2011
Ahh.. selalu tersentuh ketika mendengar nasyid ini...
merenung akan iman di hati...
salah satu nasyid favoritku...
terimakasih karena selalu mengingatkanku...

Shaffix  "Keimanan"

Andai matahari di tangan kananku
takkan mampu mengubah yakinku
terpatri dan takkan terbeli dalam lubuk hati

Bilakah rembulan di tangan kiriku
takkan sanggup mengganti imanku
jiwa dan raga ini apapun adanya

Andaikan seribu siksaan
terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
seujung rambut pun, aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh

Bilakah ajal kan menjelang
jemput rindu-rindu syahid yang penuh kenikmatan
cintaku hanyalah untuk-Mu
tetapkan muslimku selalu

Inginku Menangis

| Rabu, 23 Februari 2011
Aku merapikan buku-buku di kamar. kulihat sebuah buku kecil usang penuh debu ada disana, di bawah tumpukan buku-buku lama itu. Buku favoritku sang pinky mashimaro "diary kecilku" kutemukan kembali setelah begitu lama hilang entah dimana..

11 tahun yang lalu, tulisan pertamaku dalam pinky mashimaro. tersusun biodata unik dari sudut pandang anis kecil dulu, aku tersenyum membacanya, tulisan polos dari hati yang ikhlas nan suci. sampai pada satu kalimat  "cita-cita : harus jd hafiz qur'an". Aku terdiam sejenak, teringat semangat lamaku dulu. Duhai Robb Inginku menangis..  Kutangisi diriku sekarang, kutanyakan pada hati "bagaimana anis sekarang?", hafalanku bahkan kalah dengan adekku. hafalan juz 30 telah hilang setengahnya, bahkan surah favoritku surah Ar-Rahman tak kuhafal sepenuhnya lagi... 

ahh, andai bisa terulang kembali, andai bisa kuubah segalanya.. tentang keinginanku untuk masuk pondok pesantren yangg tak tersampaikan.. keinginan itu masih ada dalam hati ini, begitu kuat. Inginku ada disana menjadi bagian dari mereka yang dalam keseharian tuk terus mendekatkan diri padaMu. yah, aku begitu "iri" ketika adekku akan merasakan kedamaian dalam lingkungan putih yang terus mengingatmu. Andai aku bisa..

Astagfirullahal adzhim... Ampuni Hambamu yang lemah ini. Bukan saatnya untuk berandai-andai.  aku tau Robb, jalan yang kau pilihkan untukku itulah yang terbaikan. Biarkan ku mengambil Ibrah dari semua ini. semoga hadirnya sang pinky mashimaro dapat kujadikan motivator untuk terus mengingat cita-cita lamaku dan menjadikannya cita-cita yang harus kuwujudkan.. Jagalah diriku dalam keistiqomahan padaMu Robb.. Aku hanyalah insan yang lemah dan penuh lupa...  


Aku sayang kalian..

| Senin, 21 Februari 2011
Ingin kutorehkan tinta kebahagian tuk bercerita tentang mereka..
sebagai bagian salah satu warna dalam perjalanan hidupku...

Kebersamaan yang begitu menyenangkan. Masih kuiingat saat pertama kali kuputuskan untuk memilih program akselerasi ini. keputusan itu telah mempertemukan kita dalam satu kesamaan asa, perjuangan yang sedikit melelahkan, "pergi saat matahari terbit dan pulang saat terbenam", julukan yg diberikan mereka utk kita. tapi keberasamaan dan ketulusan kalianlah yang mengajarkanku tuk terus tersenyum dalam perjuangan ini..

Ahh, 3 bulan kurang, waktu kita tuk bersama seperti ini lagi.. Selalu ingin tersenyum ketika kuingat masa-masa yg telah terjadi.
-Andhin yang selalu berteriak  sehabis shalat "ummik pakein jilbab" selalu membuatku tersenyum
-Dita yg sedikit manja dan jail selalu membuatku kangen dengan sifat-sifatnya  *tp gk mau jadi yg dijailin trs ah :p
-Nana, sosok tegas, tp dibalik ketegasannya ada kasih sayang yg begitu tulus
-Hesty, selalu kagum dengan sifat periangnya ^_^
-Melinda, dengan sifat ceplas-ceplosnya membuatku selalu nyaman ada didekatnya
-Fita, sang juara kelas yang rendah hati, yg selalu penasaran dgn hal baru
-Fira, ahh dirimu terlalu care sama semua orng say.. 
-Jery, ketua kelas penuh tanggung jawab (hehe).. maaf slama ini telah merepotkan bapak :D
Dan untuk semua teman-temanku di kelas Aksel A, maaf tak bisa kuceritakan satu persatu, kalian mempunyai ruang masing-masing di hatiku.. terimakasih karena telah mewarnai setiap masa-masaku disekolah..

Semoga hadirku sebagai salah satu bagian dari kalian dapat meninggalkan kebaikan tuk diriku dan kalian semua.  Perjuangan akhir masa ini telah di depan mata, semoga kita dapat memberikan yang terbaik... dan kembali lagi berjuang dalam ruang dan waktu yang berbeda...
Aku sayang kalian kawan..

Ikhwan & Akhwat Sejati

| Minggu, 20 Februari 2011
IKHWAN SEJATI 
Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!”

Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.
 
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.
 
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan.
 
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.
Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?
Sang Ibu memberinya buku dan berkata…
Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu,
MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

 AKHWAT SEJATI
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?”
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku…

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari, keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.
 
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya.
Ketahuilah putriku…
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Dan ingatlah…
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.
Setelah itu sang anak kembali bertanya,
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!”  
Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”. (Muslimah Sholihah)
   
sumber : http://achoey.wordpress.com/2007/12/04/ikhwan-akhwat-sejati/

.....

| Sabtu, 19 Februari 2011


Malam dengan segala keheningan dan kesuciannya
dalam akhir sepertiga malam 
Kelembutan sinar rembulan menyapa hati dan wajahku
bintang pun dengan setia menemani kehadirannya
menambah rasa syukurku atas segala nikmat ini
senyum simpulku tuk mereka,
maha suci Tuhanku dengan segala keindahanNya

Ah, aku termenung.. 
Berdialog dengan sang hati 
mencari-cari pembenaran atas rasa ini
Ingin kutuangkan segala rasa dan pikirku pada Tuhanku
kutahu itu, tanpa kuucapakan Dia pun telah mengetahui akan rasa ini

Duhai.. Robb
Tuhan yang membolak-balikkan hati
Aku takut untuk merasakan
Aku tak mau rasa ini hadir begitu cepat
rasa yang membuatku ingin terus menangis memohan ampunanMu
Aku salah, terlalu bodoh sehingga terlambat tuk menyadari kesalahanku
Biarlah Tuhan, kau saja yang tahu akan semua ini
Aku ingin menghilang, sehingga tak menemukan semua ini lagi
Ingin kembali menemukan kesucian hatiku yang sempat ternodai.. 

Mungkinkah

|
Tolong jangan kalian torehkan predikat itu padaku, aku tidaklah seperti yang kalian bayangkan. Aku bukanlah sosok putih bersih itu. Aku bukanlah seseorang yang selalu bisa kalian harapkan.  Aku bukan orang yang selama ini kalian cari. Aku.. Aku hanyalah insan yg tak berdaya....

maaf jika akhlaqku tak seperti bayangan kalian, maaf jika rasaku tak seperti rasa kalian, maaf karena tak pandai mengekspresikan rasaku, maaf karena aku bukanlah sosok yang bisa dijadikan teladan, maaf karena egoku yg begitu tinggi, maaf karena kedangkalan ilmu agamaku, maaf karena minimnya keikhlasanku, maaf untuk kelemahan diriku yang tak punya kelebihan...maafkan aku, untuk hati yang telah  merasa kecewa karenaku..

Aku hanyalah titik hitam dalam kertas putih, aku hanyalah kegelapan dalam pekatnya malam, aku hanyalah bayangan dalam sinar rembulan, Aku adalah misteri Tuhanku...

Ya Rasulullah..

| Jumat, 11 Februari 2011
membuka kembali catatan kecilku. mataku terfokus pada satu judul "Rasulullah Pahlawanku". menilik kembali coretanku tentangnya. mataku mulai berembun, tak lama kemudian jatuh satu persatu. teringat akan perjuangannya.. Ya Rasul Allah.. kurasakan kembali semangatmu memperjuangkan islam. pengorbananmu untuk ummatmu. Ketenanganmu yang selalu menentramkan..

ketika wahyu terakhir telah datang, kubayangkan aku ada disana..ketika kau menyampaikan wahyu itu "Hari ini, Kusempurnakan bagimu semua agamamu dan telah Kucukupkan nikmatKu padamu, serta Kuridhoi islam sebagai agamamu".tak menyalahkan abu bakar dan sahabat-sahabatmu yg menangis.. Aku pun akan menangis haru, sekeras-kerasnya,  mengetahui kau akan pergi...mengetahui orang yang dicinta kan pulang..

terbayang dalam benakku.. ketika engkau sudah mendekati waktu tuk pergi.. ketika malaikat izrail datang menghampirimu berucap "Assalamu'alaikum Ya Rasulullah" mengabarkan tugas yang di embannya...
Rasul pun menjawab 'Aku siap Izrail, Pertemukanlah Aku dengan Tuhanku'

Apa yang terjadi ? Dia pergi, Rasul Allah telah pergi.. kini pemimpin, bahkan kekasih seluruh ummat Islam itu telah menghadapNya. Pintu syurga terbuka lebar, malaikat dan bidadari telah siap tuk menyambutnya.Ya Rasul, tempat terbaik untukmu adalah di sisiNya.

masihkah kau ingat saat-saat terakhirnya.. ummati, ummati, ummati.. sebuah kata yang terucap dari getaran bibirnya, kata-kata perpisahan untuk ummat yang begitu dicintainya... pada saat-saat terakhir pun yang terfikirkan olehnya adalah  kesejahteraan ummatnya. ya Robb, begitu mulia hatinya kau ciptakan...

mulai mengukur derajat kecintaanku untukmu ya Rasulullah. Ah, diriku terlalu hina tuk mendapat cintamu yg begitu besar.. teringat akan syair sebuah lagu :
alangkah indahnya hidup ini
andai dapat kutatap wajahmu
kan pasti mengalir air mataku
kerna pancaran ketenanganmu
ya rasulullah ya habiballah
tak pernah kutatap wajahmu
ya rasulullah ya habiballah
kami rindu padamu

Aku begitu merindukanmu ya Rasul.. Al Quran dan As-sunnah adalah risalah yang kau tinggalkan. Aku kan terus berusaha tuk menjalankannya. sehingga kelak ketika ku berjumpa denganmu, aku bisa menunjukkan senyum terbaikku untukmu.. InsyaAllah....
Wallahu'alam bishowab..

senyum, InsyaAllah..

| Rabu, 02 Februari 2011
tersenyum riang....
nikmat iman itu kurasakan kembali, bahkan  sampai ke tulang-tulang, aku merinding..
perlahan tapi pasti, kebahagiaan yang tak terbendung..
Allahku kembali..
ada disini, didekatku, dalam hatiku, dalam setiap nafasku..

Teringat akan keadaanku yang lalu..
kurasakan perlahan Dia meninggalkanku..
pergi tanpa menoleh..
Aku terpaku dalam kesunyian, menangis dalam keheningan..
Entahlah, insan lemah ini terlalu banyak dosa sehingga merasakan nestapa seperti ini..
Semangatku hilang, Keresahan timbul menyeruak dalam hati, kegelisahan tanpa henti..
kehilangan nikmat ketika bersamaNya,,,

Aku takut, padaNya
Aku malu,padaNya
Aku menangis sedih...
Ku coba merasakan kembali, rasa yang begitu kurindukan..
Ternyata Dia tak melupakanku,
ternyata Dia tak meninggalkanku,
Aku menangis bahagia ketika mulai kembali merasakan kembali semua itu..

Tak terhitung rasa Syukur yang hrs kuucapkan untukMu,  Duhai Robb..
terimakasih untuk saudara-saudaraka disana, yang selalu mengingatkanku disaat lupa..
semoga kita adalah sahabat di dunia dan kan berjumpa lagi di surga kelak, Aminn
hrs sll tersenyum.. SEMANGAT

Bimbang !!

| Selasa, 01 Februari 2011
Bimbang adalah suatu proses dalam hidup yang pasti pernah dirasakan oleh insan manusia dalam kehidupan ini dan sekarang akupun tak luput dari rasa itu..Rasa yang terus membuatku termenung dalam malamku. pertentangan antara hati dan logika yang terus berkecamuk dalam angankuaku sedang dihadapkan pada dua pilihan dan aku tak tahu harus memilih yang mana..

Ahh, terlalu lemah keyakinan dalam hatiku, jiwa mudaku sedang mengalami keresahan. Terkekang oleh ego yang begitu tinggi.  tertekan oleh keinginan yang tak berkehabisan. terlalu bingung tuk kuungkapkan rasa dalam benakku.Huft.. konfliknya adalah kemana harus ku melanjutkan studiku.

mungkin untuk mereka hal ini bukan suatu yang membingungkan. tapi masalah ini membuat kepalaku terus berdenyut dalam beberapa hari ini. Sebenarnya, keputusanku kemarin telah bulat. Akan tetapi kekuatan untuk mempertahankan keputusanku lah yang sedang menghadapi degresi terjal. kumulai mempertimbangkan banyak hal kembali, tentang aku yang ingin mandiri, tentang aku yang ingin belajar dan masih banyak lagi. Namun disatu sisi, kumulai mempertimbangkan dari fitrahku sebagai seorang perempuan dengan hijab yang harus tetap terjaga,  tentang kondisi umiku yang sedang sakit, siapa yang kan menjaganya kala beliau sakit. terlalu banyak pertimbangan yg tak bisa kusebutkan. 

Berbicara kembali dengan hatiku, apa yang harus kulakukan ?
-->kamu harus bersyukur dan bertawakkal...
ya, aku memang harus bersyukur, diluar sana masih banyak orang yang sulit untuk melanjutkan sekolahnya, sedangkan aku hanya tinggal memilih dimana ?. 
Akhirnya yang kulakukan menangis dalam kesendirian, dalam kesunyian malam yang panjang. menangisi kebodohanku. teringat akan kata seseorang "air mata itu mahal", aku tahu itu, tapi biarlah air mataku jatuh tapi setelah itu hatiku kan sedikit tenang. kututup mataku perlahan, berharap cahaya itu datang, cahaya yang menyiratkan yang harus kulakukan.

dalam beberapa malam ini aku harus istikharah, yah semuanya harus kuserahkan kepada yang mepunyai rencana. apapun yang terjadi, ku kan selalu yakin itulah yang terbaik, InsyaAllah.... 
Laahaulaa walaaquw-wata il-laabillahil 'aliy-yil 'adziim

 

Copyright © 2010 Senyum dan Semangat