"Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???," tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya. "Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?," tanya sang mad'u kepada murabbinya karena ia sering melihat dua aktivis rohis itu kemana-mana selalu bersama sehingga terlihat seperti pasangan yang sudah menikah. "Duh? ngeri, lihat itu? ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekat??," ujar seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak jauh beda seperti orang berpacaran. "Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?," Tanya seorang akhwat penuh keheranan. Demikianlah kejadian yang sering dipertanyakan. Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan karena: 1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat. 2. Sudah mengetahui, namun belum memahami. 3. Sudah mengetahui namun tidak mau mengamalkan. 4. Sudah mengetahui dan memahami, namun tergelincir karena lalai. Dan bisa jadi kejadian itu disebabkan karena kita masih sibuk menghiasi penampilan luar kita dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjanggut dan celana mengatung, namun kita lupa menghiasi akhlak. Kita sibuk berhiaskan simbol-simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita berkutat menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan amal. Sesungguhnya panggilan 'ikhwan' dan 'akhwat' adalah panggilan persaudaraan. 'Ikhwan' artinya adalah saudara laki-laki, dan 'akhwat' adalah saudara perempuan. Namun di ruang lingkup aktivis rohis, ada dikhotomi bahwa gelar itu ditujukan untuk orang-orang yang berjuang menegakkan agama-Nya, yang islamnya shahih, syamil, lurus fikrahnya dan akhlaknya baik. Atau bisa dikonotasikan dengan jamaah. Maka tidak heran bila terkadang dipertanyakan ke-'ikhwanan'-nya atau ke-'akhwatan'-nya bila belum bisa menjaga batas-batas pergaulan (hijab) ikhwan-akhwat. Aktivis sekuler tak lagi segan !!! Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata kepadanya, "Ustadz, dulu saya salut pada orang-orang rohis karena bisa menjaga pergaulan ikhwan-akhwat, namun kini mereka sama saja dengan kami. Kami jadi tak segan lagi." Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi-jundi yang ingin memperjuangkan agama-Nya. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis memang bukanlah hal yang mudah karena fitrah laki-laki adalah mencintai wanita dan demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kokoh dan mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas-batas ini. Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat Berikut ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering terjadi: 1. Pulang Berdua Usai rapat acara rohis, karena pulang ke arah yang sama maka akhwat pulang bersama di mobil ikhwan. Berdua saja. Dan musik yang diputar masih lagu dari Peterpan pula ataupun lagu-lagu cinta lainnya. 2. Rapat Berhadap-Hadapan Rapat dengan posisi berhadap-hadapan seperti ini sangatlah 'cair' dan rentan akan timbulnya ikhtilath. Alangkah baiknya - bila belum mampu menggunakan hijab - dibuat jarak yang cukup antara ikhwan dan akhwat. 3. Tidak Menundukkan Pandangan (Gadhul Bashar) Bukankah ada pepatah yang mengatakan, "Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati". Maka jangan kita ikuti seruan yang mengatakan, "Ah, tidak perlu gadhul bashar, yang penting kan jaga hati!" Namun, tentu aplikasinya tidak harus dengan cara selalu menunduk ke tanah sampai-sampai menabrak dinding. Mungkin dapat disiasati dengan melihat ujung-ujung jilbab atau mata semu/samping. 4. Duduk/ Jalan Berduaan Duduk berdua di taman kampus untuk berdiskusi Islam (mungkin). Namun apapun alasannya, bukankah masyarakat kampus tidak ambil pusing dengan apa yang sedang didiskusikan karena yang terlihat di mata mereka adalah aktivis berduaan, titik. Maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah terbaik kita. 5. "Men-tek" Untuk Menikah "Bagaimana, ukh? Tapi nikahnya tiga tahun lagi. Habis, ana takut antum diambil orang." Sang ikhwan belum lulus kuliah sehingga 'men-tek' seorang akhwat untuk menikah karena takut kehilangan, padahal tak jelas juga kapan akan menikahnya. Hal ini sangatlah riskan. 6. Telfon Tidak Urgen Menelfon dan mengobrol tak tentu arah, yang tak ada nilai urgensinya. 7. SMS Tidak Urgen Saling berdialog via SMS mengenai hal-hal yang tak ada kaitannya dengan da'wah, sampai-sampai pulsa habis sebelum waktunya. 8. Berbicara Mendayu-Dayu "Deuu si akhiii, antum bisa aja deh?.." ucap sang akhwat kepada seorang ikhwan sambil tertawa kecil dan terdengar sedikit manja. 9. Bahasa Yang Akrab Via SMS, via kertas, via fax, via email ataupun via YM. Message yang disampaikan begitu akrabnya, "Oke deh Pak fulan, nyang penting rapatnya lancar khaaan. Kalau begitchu.., ngga usah ditunda lagi yah, otre deh ." Meskipun sudah sering beraktivitas bersama, namun ikhwan-akhwat tetaplah bukan sepasang suami isteri yang bisa mengakrabkan diri dengan bebasnya. Walau ini hanya bahasa tulisan, namun dapat membekas di hati si penerima ataupun si pengirim sendiri. 10. Curhat "Duh, bagaimana ya?., ane bingung nih, banyak masalah begini ? dan begitu, akh?." Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menganggu tribulasi da'wah. Apatah lagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan da'wah. 11 Yahoo Messenger/Chatting Yang Tidak Urgen YM termasuk fasilitas. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal-hal penting di sini. Namun menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar kemana-mana dan tidak fokus pada da'wah karena khalwat virtual bisa saja terjadi. 12. Bercanda ikhwan-akhwat "Biasa aza lagi, ukhtiii? hehehehe," ujar seorang ikhwan sambil tertawa. Bahkan mungkin karena terlalu banyak syetan di sekeliling, sang akhwat hampir saja mencubit lengan sang ikhwan. Dalil untuk nomor 1-5: a. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan." ( HR.Ahmad) b. Allah SWT berfirman, "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, 'Hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya??" (QS.24: 30) c. Allah SWT berfirman, "Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya??" ( QS.24: 31) d. Rasulullah SAW bersabda, "Pandangan mata adalah salah satu dari panah-panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan dirasakan manisnya iman dalam hatinya." e. Rasulullah saw. Bersabda, "Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan yang satu dengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah resiko bagimu." (HR Ahmad) Dalil untuk nomor 6-12: "... Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinya..." (Al Ahzab: 32) Penutup Di dalam Islam, pergaulan laki-laki dan perempuan sangatlah dijaga. Kewajiban berjillbab, menundukkan pandangan, tidak khalwat (berduaan), tidak ikhtilath (bercampur baur), tidak tunduk dalam berbicara (mendayu-dayu) dan dorongan Islam untuk segera menikah, itu semua adalah penjagaan tatanan kehidupan sosial muslim agar terjaga kehormatan dan kemuliaannya. Kehormatan seorang muslim sangatlah dipelihara di dalam Islam, sampai-sampai untuk mendekati zinanya saja sudah dilarang. "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isra:32). Pelanggaran di atas dapat dikategorikan kepada hal-hal yang mendekati zina karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mengarah pada zina yang sesungguhnya, na'udzubillah. Maka, bersama-sama kita saling menjaga pergaulan ikhwan-akhwat. Wahai akhwat?., jagalah para ikhwan. Dan wahai ikhwan?., jagalah para akhwat. Jagalah agar tidak terjerumus ke dalam kategori mendekati zina. "Ya Rabbi?, istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Jangan sampai kami tergelincir ataupun terkena debu-debu yang dapat mengotori perjuangan kami di jalan-Mu, yang jika saja Engkau tak tampakkan kesalahan-kesalahan itu pada kami sekarang, niscaya kami tak menyadari kesalahan itu selamanya. Ampunilah kami ya Allah . Tolonglah kami membersihkannya hingga dapat bercahaya kembali cermin hati kami. Kabulkanlah ya Allah . " By: Ayat Al Akrash
Ikhtilat-nya Sang Aktivis Kenapa terjadi ?!?!
Diposting oleh
Annisa Rahmani
|
Jumat, 22 April 2011
It's over and get ready for the next..
Diposting oleh
Annisa Rahmani
|
Kamis, 21 April 2011
Alhamdulillah.. segala puji bagi Allah dengan segala kebaikanNya..
tak terasa, Akhirnya selesai juga kawan.. Perjuangan kita selama dua tahun di masa ini sudah berakhir. kita sudah berjuang semampunya.. semoga Allah memberikan yang terbaik dengan segala upaya dan do'a yang kita panjatkan.. Aminn
Hmm.. masa SMA.. menyenangkan kawan, ya kalian semua pasti tau itu..Entahlah apapun kata orang untuk kita, tapi di kelas ini (Aksel A) ada hati-hati yang selalu tersenyum. Wahh kawan.. ketika sedikit kumengenang.. ternyata kita gak akan masuk sampe sore lagi (pulang jam 6sore), gak akan makan bekal makanan bareng-bareng lagi (mksdnya gk ada yang akan malakin makanan kita lagi,, hehe *ini kata uyunk lhoo), gak akan pusing muter-muter belajar malam bareng karena PR numpuk dan karena besoknya ada Ulangan, gak bisa diskusi ringan di sela-sela kepenatan belajar, gk bisa rebut-rebutan maju ke depan buat ngerjain soal di papan tulis lagi, gak bisa ke mushalla rame-rame lagi.. dan begitu banyak yang akan menjadi kenangan yang berkesan mendalam yang tak kan bisa kita lakukan kembali tapi kan selalu ada di hati.
Rasanya ingin menangis (sebenarnya udah nangis).. dua tahun bukan waktu yang lama untuk saling mengerti, saling memahami dengan baik.. tapi waktu yang terlalu cepat untuk saling berbagi senyum dan semangat. Ehm, ternyata perasaan saling memiliki itu tumbuhnya lebih cepat lho.. hayoo buktinya tadi pas selesai UN udah pada nangis, hehe.. semangat ya kawan !
dalam setiap pertemuan pasti ada sebuah perpisahan, perpisahan kita mungkin tak seberapa. karena di hati-hati ini tersimpan kenangan yang tak kan terlupakan. InsyaAllah. semoga kelak ketika kita bertemu kembali masih ada hati yang dipenuhi senyum-senyum itu.
seperti pesan yang disematkan seorang kakak untukku " that's the only beginning. many thing you must know and must to do. Welcome In The Real Life !!" (emang dr kemarin kita hidupnya gk real ya.. hehe *kidding :D)..
ayoo SEMANGAT !! menyongsong masa depan !! terus tersenyum !! bersiaplah untuk yang kemudian !!
menjemput ketentuan-ketentuan Tuhan dengan senyum penuh ikhlas..
tak terasa, Akhirnya selesai juga kawan.. Perjuangan kita selama dua tahun di masa ini sudah berakhir. kita sudah berjuang semampunya.. semoga Allah memberikan yang terbaik dengan segala upaya dan do'a yang kita panjatkan.. Aminn
Hmm.. masa SMA.. menyenangkan kawan, ya kalian semua pasti tau itu..Entahlah apapun kata orang untuk kita, tapi di kelas ini (Aksel A) ada hati-hati yang selalu tersenyum. Wahh kawan.. ketika sedikit kumengenang.. ternyata kita gak akan masuk sampe sore lagi (pulang jam 6sore), gak akan makan bekal makanan bareng-bareng lagi (mksdnya gk ada yang akan malakin makanan kita lagi,, hehe *ini kata uyunk lhoo), gak akan pusing muter-muter belajar malam bareng karena PR numpuk dan karena besoknya ada Ulangan, gak bisa diskusi ringan di sela-sela kepenatan belajar, gk bisa rebut-rebutan maju ke depan buat ngerjain soal di papan tulis lagi, gak bisa ke mushalla rame-rame lagi.. dan begitu banyak yang akan menjadi kenangan yang berkesan mendalam yang tak kan bisa kita lakukan kembali tapi kan selalu ada di hati.
Rasanya ingin menangis (sebenarnya udah nangis).. dua tahun bukan waktu yang lama untuk saling mengerti, saling memahami dengan baik.. tapi waktu yang terlalu cepat untuk saling berbagi senyum dan semangat. Ehm, ternyata perasaan saling memiliki itu tumbuhnya lebih cepat lho.. hayoo buktinya tadi pas selesai UN udah pada nangis, hehe.. semangat ya kawan !
dalam setiap pertemuan pasti ada sebuah perpisahan, perpisahan kita mungkin tak seberapa. karena di hati-hati ini tersimpan kenangan yang tak kan terlupakan. InsyaAllah. semoga kelak ketika kita bertemu kembali masih ada hati yang dipenuhi senyum-senyum itu.
seperti pesan yang disematkan seorang kakak untukku " that's the only beginning. many thing you must know and must to do. Welcome In The Real Life !!" (emang dr kemarin kita hidupnya gk real ya.. hehe *kidding :D)..
ayoo SEMANGAT !! menyongsong masa depan !! terus tersenyum !! bersiaplah untuk yang kemudian !!
menjemput ketentuan-ketentuan Tuhan dengan senyum penuh ikhlas..
masih ada segudang senyum !!
Diposting oleh
Annisa Rahmani
|
Selasa, 12 April 2011
Bukan sebuah kisah menarik yang harus diceritakan, tentang sebuah kegalauan hati seorang anak muda yang sedang mencari jati dirinya. Menginginkan yang terbaik untuknya dan untuk orang-orang yang dicintai. Berharap dapat menjadi penyejuk pandangan setiap orang yang memandang, harapan besar yang mengharuskan usaha besar.
“Dia” sosok pelajar penuh semangat, ya begitulah kesehariannya dijalankan dngan senyum tak pernah pudar. Mungkin orang-orang heran dengan sifatnya yang seprti ini. Dalam keadaan apapun dia pasti tersenyum, entah apa yang ada dalam pikirannya, kalimat yang selalu diucapkannya ketika orang-orang menanyakan kebiasaannya itu “karena senyumku adalah semangatku”. Terdengar aneh untuk orang yang baru mengenalnya.
Hari-harinya dilewati dengan semangat untuk merubah diri menjadi lebih baik, terlihat dari kuatnya tekad yang tampak pada kesungguhan usahanya. Entah bagaimana setiap jiwa memandang dirinya. Dengan semua predikat akademiknya. Dengan semangat jiwanya untuk membantu orang lain, dengan segala gerak-geriknya yang membuat orang terpikat pada pandangan pertama. Sosok remaja periang yang kata orang pasti orang tuanya bangga mempunyai seorang anak sepertinya.
Tapi, seandainya semua orang tau isi hatinya, tau apa yang dipikirkannya. Tak akan seperti itu pandangan mereka terhadapnya. Bagaimanapun dia hanyalah seorang manusia biasa. Penyakit-penyakit hati tak jarang bahkan terlalu sering melekat pada hati putih itu.
Suatu malam, percakapan ringan sebuah keluarga kecil sedang membahas masa depan dia dan adik-adiknya. Sang ayah sedang semangat membahas masalah ini.
“Adek besok jadi hafiz qur’an ya. Jadi anak yang Ayah dan Allah banggakan. Gak papa deh kakak aja yang salah jalan. Nanti adek sama si kecil ini yang akan menjadi anak kebanggan ayah. Kita do;akan semoga kakak selalu dalam lindungan Allah” sang ayah berujar dengan senyum bangga.
“Adek besok jadi hafiz qur’an ya. Jadi anak yang Ayah dan Allah banggakan. Gak papa deh kakak aja yang salah jalan. Nanti adek sama si kecil ini yang akan menjadi anak kebanggan ayah. Kita do;akan semoga kakak selalu dalam lindungan Allah” sang ayah berujar dengan senyum bangga.
Bukan hal yang aneh ketika sang ayah mengatakan hal seperti itu. Karena memang keinginannya untuk menjadikan anak-anaknya menjadi hafiz qur’an. Tapi si kakak ternyata tak mengambil jalan yang disediakan dan diinginkan ayah. ya, dia hanya bisa tersenyum mendengar ungkapan ayah yang begitu disayanginya. “Salah jalan” kata yang selalu terngiang. Dan sekarang kembali diucapkan ayah. Dia masih ingat ketika sang ayah mendapat pertanyaan tentang anak-anaknya. Pasti yang terucap “gak papa yang pertama salah jalan, nanti adik-adiknya yang meneruskan”
Entahlah, mungkin ketegarannya sedang menipis, kesabarannya sedang tergerogoti. Si kakak izin masuk kamar “mau belajar”, ungkapnya pada mereka.
Apa yang terjadi disana ? dia menangis, menangis dalam kesendirian. Merasakan usahanya selama ini sama sekali tak ada harganya didepan sang ayah yang ingin dibuatnya bangga. Merasakan penyesalan luar biasa karena yang dilakukannya selama ini ternyata salah dalam pandangan orang terkasih. Menyalahkan dirinya yang seperti ini. Seandainya waktu bisa diputar kembali. Lama air mata itu mengalit tak berhenti. Dia menulis, mengungkapkan segala isi hatinya pada sahabat yang begitu setia mendengarkan, pada buku harian yang begitu berjasa dalam hidupnya. Entah berapa puluh tetes air mata menemani tulisannya malam itu
.
Tak berani bercerita pada orang lain. Dia takut orang akan memandang ayahnya lah yang bersalah disini, dia takut orang akan berfikir sang ayah tak mengerti tentang anaknya. Karena bukan sang ayah sang salah, Ayahnya hanya menginginkan yang terbaik untuknya. yang salah disini hanyalah dirinya.
Dia memang cengeng. Menangisi apa yang seharusnya tak perlu di tangisi. Membesarkan hal –hal sepele. Mata sayu itu masih mengeluarkan air mata. Entah apa yang membuatnya begitu sedih. hatinya sakit. Dalam suasana penuh kesedihan itu. Perlahan dia mulai menata kembali hatinya. “Entahlah, Aku tak tau ini rahmat atau musibah, tapi aku selaluberprasangka baik kepada Tuhanku” ungkapnya dalam hati. Ya dia tau itu, semua ini mempunyai ibrah yang harus dipetik dari buah tangisannya. menangis, hanya itu cara terjitu yang selalu menemaninya ketika dalam kesedihan. Setidaknya tangisan itu membuat hatinya sedikit lega, merasakan kembali ketenangannya.
Bismillah, dihapusnya semua air mata. Mulai tersenyum pada hati, pada dirinya. “Ini bukan apa-apa, biarlah Allah yang menilai ketulusanku” . kalian tau apa hikmah terbesar yang dia dapatkan dari rangkaian kisah yang Allah tetapkan untuknya. Akhirnya dia tersadar Allah-lah satu-satunya yang akan menilai prjuangannya dengan nilai terbaik, bukan ayahnya, bukan mereka.
Hatinya perlahan tenang kembali, ada kesejukan disana. Ketentraman yang Tuhannya berikan. Menghela nafas panjang sambil menutup mata. Aku ikhlas, ungkapnya. Kan kuberikan senyum terbaikku untuk mereka.
Dalam Dekapan UKHUWAH
Diposting oleh
Annisa Rahmani
|
Rabu, 06 April 2011
by : Salim A. Fillah
karena beda antara kau dan aku sering jadi sengketa
karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran
karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran
karena satu kesalahanmu padaku menghapus
sejuta kebaikan yang lalu
wasiat sang Nabi itu rasanya berat sekali
wasiat sang Nabi itu rasanya berat sekali
"jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara"
mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja
menjadi kepompong dan menyendiri
berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam
bertafakkur bersama iman yang menerangi hati
hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari
bertafakkur bersama iman yang menerangi hati
hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari
melantun kebaikan diantara bunga, menebar keindahan pada dunia
lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapam ukhuwah
mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi
dengan persaudaraan suci, sebening prasangka, selembut nurani,
sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji
lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapam ukhuwah
mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi
dengan persaudaraan suci, sebening prasangka, selembut nurani,
sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji
hehe... Subhanallah !!
Diposting oleh
Annisa Rahmani
|
Minggu, 03 April 2011
Aku tersenyum lebar untuk hari ini. Alhamdulillah, akhirnya darmawisata dari sekolah untuk kelas aksel terlaksana juga. Taman Wisata Gunung Rinjani --> air terjun Jeruk manis sudah kusinggahi. 2 jam perjalanan dengan bus terasa menyenangkan, emang itu orang-orang di dalam bus gk ada yang pada bisa diam. ada aja yang dibahas. itulah teman-teman sekelasku. karena keributan dan kecerian mereka perjalanan kami tak terasa, dipenuhi oleh gelak tawa yang tak pernah pudar. ditamabah perjalanan 1.5 km mendaki gunung, waduh ini yang ngebuat kakiku kesemutan waktu di rumah, pegel euy.,
Aku tersenyum lagi mengingat kejadian tadi. "pak guru kok makannya gak duduk !!", tegurku pada salah seorang guru yang kulihat makan berdiri waktu baru sampai di Tamannya. "iya nih, klo tanahnya gk basah, pak guru duduk".. aku cengengesan inginku menimpali, tapi rasanya tak sopan, sudahlah yang penting sudah kuingatkan (memang sih tanahnya agak basah, tapi kan banyak tempat duduk yang lain pak, ucapku dalam hati)..
perjalanan mendaki gunung, tak henti-hentinya kata subhanallah, Allahu Akbar kupanjatkan untuk Robbku. Duhai Allah begitu indahnya kau ciptakan alam ini. Suasana hutan yang sunyi terasa begitu nyaman. kesejukannya terasa masuk sampai ketulang. dikejutkan dengan pertanyaan temanku. "umi, gk ribet naik gunung pake rok gitu? jadi kayak cinderella naik gunung.. hehe. aku tersenyum pertanyaan yang terlalu sering kudapatkan. "Alhamdulillah, gak ada yang ribet kok dalam melaksanakan aturan Tuhan " kujawab dengan senyuman penuh makna. sepertinya dia paham, kulihat dia memberikan senyumannya padaku.
kulanjutkan kembali acaraku dengan alam. kutengok kanan dan kiri. disana jurang, tapi subhanallah kecantikan alam yang ditampilkannya. masih tersenyum mengingat pertanyaan temenku tadi. Allah, aku bangga dengan aturanmu. malah terbukti dengan Aku berpakaian seperti ini gak ada serangga yang menggigitku, gak gatal karena bergesekan dengan daun-daun liar. Alhamdulillah..
ada suara air, rasanya sudah bgitu dekat. sudah nyampe !!. teriak ketua kelasku penuh ketakjuban. Aku tak bisa bohong. disana memang ada air terjun yang begitu tinggi menampilkan keelokannya. Subhanallah... Robbku memanng tak ada tandingannya, hatiku bergumam takjub. kudekati air itu, wow, dingin sekali. hii bulu kudukku sampe naik merinding kedinginan.
aku ditarik mereka. jbuurr, akhirnya basah juga. ahh, padahal gk berniat untuk mandi. tapi, sudahlah. pak guru yang kutegur tadi mendekatiku bilang, "neng, salah kostum ya, itu bukan baju untuk renang, hhe" wah pak guru meledekku. aku cengengesan lagi, sambil senyum kujawab "emang bajunya pak guru untuk renang juga ya :D hehe". pak guru tertawa mendengar jawabanku
guru-guru pada ngeliatin( mungkin bingung liat aku yang mandi lengkap dengan segala atributku, hehe). gak ada yang aneh kok menurutku. aku hanya ingin menjaga diriku, dan ini salah satu caranya. Aku tersenyum pada mereka yang mungkin masih gk percaya melihatku.. hehe. Syari'at Islam harus ditegakkan walau dimana, dalam keadaan bagaimana pun, ungkapku dalam hati..
Terimakasih Allah.. ada banyak kemudahan yang kau berikan dengan hanya menjalani perintahMu. Maha Suci Engkau dengan segala ketentuanMu untuk memuliakan hamba-hambaMu. tapi banyak orang tak sadar dengan kemulian itu. semoga aku termasuk hamba-hamba yang Allah berikan kemuliaan, Aminn (ungkapku penuh harap)
Terimakasih Allah.. ada banyak kemudahan yang kau berikan dengan hanya menjalani perintahMu. Maha Suci Engkau dengan segala ketentuanMu untuk memuliakan hamba-hambaMu. tapi banyak orang tak sadar dengan kemulian itu. semoga aku termasuk hamba-hamba yang Allah berikan kemuliaan, Aminn (ungkapku penuh harap)
La Ilaha Illa anta subhanaka Inni kuntu minazhzhalimin... !!
Diposting oleh
Annisa Rahmani
|
Jumat, 01 April 2011
diam dalam keheningan malam, setelah mendengarkan Tausyiah yang ku download tadi. setelah selesai membaca artikel seputar kondisi keimananku.. teringat kutipan kalimat yang kubaca di sebuah artikel tadi Sering kali dirimu diminta untuk taat, tapi hatimu senantiasa merasa berat, karena memang tak mencintai ketaatan. Karena itu, yang pertama kali kau lakukan adalah mengobati qalbumu. Bila sudah sembuh, nikmat cinta pun akan datang dengan sendirinya. (Syekh Ibn 'Atha'illah).
“Setiap segala sesuatu ada alat pembersihnya. Dan alat untuk membersihkan qolbu adalah dzikrulloh”
segera kutersadar, mengambil wudhu .. "Aku ingin menghadap Tuhanku", ungkapku pada hati. hatiku begitu merindukanNya, Aku rindu sangat merindukannya. kuniatkan shalat 2 rakaat, bertaubat kepadaNya, berharap hatiku tentram setelah shalat memohon ampunan...
La Ilaha Illa anta subhanaka Inni kuntu minazhzhalimin...
Ya Allah,, dengan segenap hatiku kupanjatkan do'a tuk memohon ampunanMu. Rasa takut dan maluku berbaur menjadi satu dalam hening sujud malam itu. kumenangis, biarlah aku menangis.. menangisi diriku dihadapanMu.. Hatiku sedang dilanda berjuta bintik hitam, yang menyebabkan ibadahku akhir-akhir ini begitu hambar. yang menimbulkan rasa malas menjaga keistiqomahan untuk beribadah kepadaMu.
Duhai Allah, Hatiku sedang dijalar penyakit. penyakit yang membuatku begitu tersiksa. merasakan kehampaan. Aku ingin merasakan nikmat ibadahku kembali. Allah.. Ampuni Aku.. Ampuni hambamu yang penuh akan kesombongan, ampuni aku yang tau diri.. Ampuni aku yang terlalu sering kufur akan nikmatMu. Robbi, hilangkan sifat riya' dalam diri, sikap sombong merasa sudah menjadi orang baik, padahal diri ini terlampau jauh dari kebaikan. Ya Rahman.. kurasakan taubatku yg selama ini kulakukan seakan tak berbekas. semua kuulangi kembali.. Aku melupakannya. Akan tetapi Engkau masih saja memberikanku berjuta nikmat. Aku terlalu bodoh, terlalu sombong menjadi seorang manusia. tak pernah memikirkan semuanya sehingga yang kulakukan hanya mengeluh.
Robbi, jika derairan air mata dan bergetarnya hati adalah bagian dari taubat. semoga kau terima taubatku malam ini. Aku menangis, terisak yang membuatku lupa untuk bernafas. tersedak dalam sujudku yang membuat air mataku tak henti-hentinya terderai. hatiku bergetar mengingat segala khilafku.
Ampuni hambamu ini. Maafkan Robb karena terlalu sering melupakanMu. Hatiku meringis, bergetar rasanya begitu sakit.. AKU MERINDUKANMU DUHAI ALLAH.. ALLAH.. ALLAH.. ALLAH.. ALLAH..
Allah tetapkanlah hatiku pada asa dan rasa untuk selalu merindukanMu...
Rabbana zhalamna anfusana wa in lan taghfir lana wa tarhamna lanakuunanna minal khasi-riin |