gambar

gambar

HOME

Surat utk Umi Kami Tercinta

| Jumat, 27 Mei 2011

Jum’at,  27 Mei 2011

Teruntuk Ummi kami tercinta

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr Wb

Alhamdulillahirobbal Alamin. SELAMAT ULANG TAHUN KE-40 umi. Smoga Allah selalu menjagamu dalam kebaikan berkah dan rahmatNya.  Semoga selalu dalam keadaan sehat, penuh kesabaran menghadapi hidup (mengahdapi LUPUS juga, itu hadiah dari Allah mi.. sarana pengampunan dosa, lagian tenang aja ya mi...  ada kita disamping umi :) ) dan gak suka ngomel pagi-pagi lagi hehe… Aminn

Ummi sayang..
Anis duluan ya. Maaf ya umi selama ini belum jadi anak yang baik. Belum memaksimalkan diri untuk jadi anak sholehah. Masih suka ngambek sama marah kalo kemauannya gk diikutin, masih suka manja dan banyak hal lagi. Tapi insyaAllah semuanya akan menjadi lebih baik. Aminn..  buat kuliah besok, InsyaAllah anis disini aja, ntar umi gk ada temnnya di rumah lagi.. kan sayang umi. Hehe. Oh ya umi semangat ya menghadapi penyakitnya. Jangan mau kalah + patuhin saran dari dokter, umi sering nakal sih. Anis jadi lebih bersemangat jadi dokter lho. Pasien pertamanya umi sendiri.. hhe

Ummi cantik…
Ini sekarang Atin. Maaf ya atin juga belum jadi anak yang baik kayak kak anis. Masih suka males sendiri, Masih suka gk mau beres-beres kamar. Dan lain-lain, banyak deh. Tapi atin sayang umi kok. Oh ya umi, untuk atin yang mau ke pondok besok jangan terlalu di pikirin ya. Itu kemauan atin juga kok, mau jadi hafizh qur'an supaya di akhirat besok Allah angkat derajat umi sama Abi.. Amin. Mangkanya kak anis harus nemenin umi tuh, gk boleh sekolah di keluar.. hehe. Tetp semangat ya umi.

Ummiii…
Ini Abid. Ternyata umi udah tua ya, 40 tahun.. hehe.
Selamat ya ummi, semoga Allah beri umur panjang. Umi, maaf ya Abid selama ini suka bikin umi ngomel pagi-pagi, masih suka nakal, malas pergi ngaji+ shalat ke masjid, malas ke sekolah+ngerjain pr.. tapi kan abid masih kecil. Besok kalo udah gede Abid jadi ulama besar deh. Ntar kita pergi haji bareng ya umi. Abid sayang umi, lebih sayang daripada sayang abi. Hehe

Sudah dulu ya umi, surat dari kami. Mungkin tahun depan waktu umi ultah atin sudah gak disini. Tapi masih ada abid sama anis. Ntar atinnya via telfon aja kan bisa. Jangan nangis ya. Jelek umi kalo nangis. Umi tetp semangat !!

Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salam hangat dari anak-anakmu tercinta
Anis, Atin, Abid

cukuplah alasan yg mebuatku menangis merindukanmu...

| Sabtu, 07 Mei 2011
Wahai lelaki yg waktunya habis utk mengingat Tuhan, shalat yg engkau imami barusan mengganggu pikiran Umar, salah seorng sahabat dekatmu. setiap gerakanmu didepan sahabat-sahabatmu terkesan berat dan sukar. Ada bebunyian yg demikian mencolok, seolah persendianmu saling bergesek satu sama lain. shalat kali ini lebih lama drpd biasanya.

Usai shalat, "Umar yg begit khawatir langsung menghampirimu. "Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah engkau menanggung penderitaan yang amat berat. sakitkah engkau ya Rasul ?".
Engkau tersenyum sembari menggeleng, "tidak wahai Umar. Alhamdulillah aku sehat."

Umar menahan kata-katanya, supaya tidak terburu-buru jadinya. "mengapa setiap kali engkau menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi ditubuhmu bergesekan?" ekspresi umar memperlihatkn rasa prihatin, penuh sayang dan khawatir. "kami yakin engkau sakit".
engkau tersenyum lagi. tidakkah wajahmu memang terlihat sedikit pucat hari ini?.

karena merasa jwbn tdak atau aku baik-baik saja sudah tak mencukupi lagi, engkau lantas berdiri, mengangkat jubahmu hingga bagian perutmu terlihat nyata. seketika  Umar dan setiap orang yang ada disana terpana. Tampak begitu kempis perutmu. perut itu dililit oleh kain yg membuntal berisi kerikil-kerikil. kerkil-kerikil yg menimbulkn suara berisik ketika shalat tadi.

"Ya Rasul" suara Umar bergetar oleh rasa iba dan penyesalan. "apakah ketika engkau sedang lapar dan tdk punya makanan, kami tdk akan menyediakannya utkmu?"
Engkau tatap Umar dengan pancaran cinta yg utuh, "tidak. umar. Aku tau, apapun akan kalian korbankan demi aku. Akan tetapi, apa yg harus kukatakan dihadapan Allah nanti jika sebagai pemimin aku menjadi beban bagi ummatku?"
Engkau mengedarkan pandanganmu ke sahabat-sahabatmu yg lain. "Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah dari Allah untukku agar ummatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia, terlebih di akhirat"

Siapapun yg mendengar kalimatmu seketika terdiam. Ada yg berdenyar merambat ke bola mata mereka. beberapa terisak oleh haru. Umar maklum bahwa dia tidak akan sanggup melangkah lebih jauh. Dia pun terdiam membiarkan detik-detik berjalan satu persatu

*kutipan dari muhammad lelaki penggenggam hujan

Dan kurasa, sepenggal kisah sang Rasul itu saja sudah cukup untuk membuatku menangis rindu. ditambah dengan berjuta kisah keteladananmu. tak bisa kupungkiri semua hal itu menyebabkan mata ini berkaca-kaca setiap mengingatmu. menangis haru akan segala kesempurnaan sikapmu, menangisi diriku yang tak bisa menjangkaumu... ya habib Allah.. kekasih yang dirindukan setiap jiwa.. semoga kelak kita bertemu dengan senyum yang merekah pada setiap diri...

PII KU.. BANGKITLAH KEMBALI

| Selasa, 03 Mei 2011

4 Mei 1947..
Kau hadir dengan tujuan mulia..
Hadir untuk agama dan negara tercinta..
Dengan Ghiroh Perjuangan tak terukur..
menjadi bagian terpenting dari sebuah sejarah..
menjadi pelipur untuk sang musafir kelana..

selalu kuingat cerita mereka tentang Kau di masa lalu..
Dada ini terus bergetar setiap kali mendengarkan perjuanganmu
Romanatisme yang begitu membanggakan..
goresan tinta yang kan selalu dikenang..
yang tak kan pernah terlupakan bagi mereka yang merasakan,
yang kan menjadi pelajaran penuh gairah bagi mereka yang tak merasakan

dan sekarang, hari ini..
4 Mei 2011..
Usiamu tepat 64 tahun..
hai.. masihkah semangat berjuang itu seperti 64 tahun silam..
atau semangat itu akan menurun bahkan hilang seiiring dengan bertambahnya usia..
hatiku terlalu miris.. ada apa dengan PII ku ?
ah, PII tak kan pernah melupakan idelismenya..
mungkin ada apa dngan para kader PII ? terlebih dengan diriku ?
dimana para kader MCP?
 bertanya-tanya pada hati..
bukan saatnya untuk menyalahkan..

kawan seperjuangan, saanya merefleksi perjuangan kita selama ini..
adakah kemajuan yg kita berikan ? atau malah sebaliknya ?
Bismillah.. hari ini mari berikrar kembali..
Kami para kader semua
Pelajar Islam Indonesia
Senantiasa setia
PII dan citanya

mari menatap hari esok dengan tersenyum dan semangat membara..
Kini 64 tahun telah berlalu
PII ‘tlah hadir kembali
Keikhlasan ‘tlah menjiwai jalanmu
Perjuangan kan trus melaju
 PII akan tetap berdiri dengan teguh..
menyongsong kesempurnaan cita-citanya..

Hai PII maju terus maju
Tegakkan ukhuwah islamiyah
Jadilah pemersatu umat
Jadilah pedang umat Islam





 

Copyright © 2010 Senyum dan Semangat