19 tahunku versi hijriah

3 Rabi'ul Awwal 1414 H..
kini 3 Rabi'ul Awwal 1433 H..
19 tahun yang lalu versi hijriah aku ada di sini
lahir putih tanpa cela...
satu pertanyaan berat yang terlontar dalam renungan malam ini
untuk apa umurku kuhabiskan ?
pertanyaan dengan tangisan panjang
19 tahunku, semoga berkah Robb

sedang menatap impianku..
berani bermimpi!! ya aku berani..
berani berharap padaMu.. berani menantang hari depan..
masih dengan senyumku semangatku..

termasuk impianku yang satu itu lho..
patokan terdekatnya usiaku 20 tahun dan dirimu 25 tahun versi hijriah..
aku serius.. itu artinya tahun depan kan.. mari dipersiapkan!!
semoga impianku di acc Allah.. Aminn.

evaluasi terakhir di padang

deg..deg..
rasanya  kalo di evaluasi orang itu rada deg-degan juga yaa
sudah siap bolpoin di tangan, siap nyatat kekurangan di kertas dan di hati
bismillah, aku suka di kritik kejelekanku, biasanya aku kan rada narsis.. hehe

ehm, mulai.. the first... ini ternyata kritiknya menunjukkan aku blm berubah banyak sejak batra, intra, advance dan hasi2 evaluasi kegiatan lainnya.. "anis, lebih soleh sosial , lebih peduli lingkungan yaa!" maksudnya harus lebih peka lagi dan gak cuek, masuk syurganya jangan sendirian aja ya nis..
waduh, aku bahkan gak nyadar aku gak peka, ini piye to?
harus segera diatasi, insyaALLAH.. semangat!!

terus yang kedua.. lebih dekat dengan yang akhwat ya ukhti, lbh jaga jarak dgn yang ikhwan..
deg.. bertanya-tanya dalam hati apa aku terlalu cair yaa..
ini bahaya besar.. aku mesti hati-hati...

terus yg ketiga.. hmm, wkt pertama ketemu kesannya jaim bgt, eh taunya udah kenal kyk adekku yaa..
mirip tokoh annida dimajalah annida dulu..
gdubrak.. trnyata sifat manjaku terlihat jelas yaa.. ayoo2 nis harus lebih tegas..
masa dibilang anak-anak udah mndekati kepala 2 gini..

trs yang lainnya.. "nis, suaramu pelan banget lho.. klo sedikit tegas itu ntar mirip  najwa sihab atau sri mulyani deh" hehe ini mah ada2 aja comentnya.. oke, lain kali hrs sedikit dikeraskan yaa *padahal perasaan udah keras banget*

masih banyak kritik2 yang lain.. jangan rewel ya nis, banyak makan kamu kurus banget mana sering jatuh lagi.. haha, aku yang kurus juga dpt kritikan.. syukron semuanya..

hmm, jazakumullah untuk kalian semua, ayo saling mengingatkan terus..

pejuang ibda' binafsih

sudah sampai di puncak proses... berhenti sejenak utk melanjutkan yang lain..
selamat untuk pejuang-pejuang terpilih yang berproses sampai akhir
kader paripurna, kader problem solver, kader MCP, ikrar dan tanggung jawab yang harus di emban
berat rasanya kawan, berat hingga air mata harus tertuang karena tak sanggup memikulnya..
mari berjuang, mari merekat ukhuwah, mengikat janji, bentuk teman sejati
agar semuanya terlampau dengan keikhlasan hati-hati kita..

sudah sepekan di ranah minang, berproses demi sebuah tujuan..
19 orang dari 7 wilayah indonesia.. ah PII..
proses yang harus terus dilanjutkan lagi hingga tujuan besar kami tercapai

pamit duluan. maaf gak ikut 3 hari penting itu dan tentunya agenda jalan-jalan kita
huaa, rasanya sedih..  aku pengen bgt ke bukittinggi
janjiku dalam hati.. suatu hari akan kujejakkan kakiku ini di ranah lahirnya buya hamka itu.. insyaAllah..
dan tentunya berharap Allah mempertemukan kita lagi kawan..
pehuang-pejuang IBDA' BINAFSIH..
semboyan yang muncul dari diskusi panjang kita malam itu
ahh, begitu indah untuk dikenang..
semoga semuanya berkah..
mari kita awali dari sini *nunjuk diri sendiri*

 

apa kabar hati dan iman hari ini?

 ahad siang yang mendung, hujan sejak semalam tak kunjung usai... sepertinya kota kecilku akan basah terus hari ini. aku termenung mengevaluasi diriku belakangan ini. mata ini tak sengaja mengarah pada pertanyaan disana...

 apa kabar hati dan iman hari ini?

pertanyaan yang tertempel besar di meja belajarku..statment2 yang harusnya selalu kubaca tiap malam  dan pagi sebagai pengingat akan berjuta khilaf..

Oh Robbi, rasanya diri ini tak sanggup untuk menjawabnya..

sudah berapa lama hambamu ini lalai..

apa kabar hati? '

air mata yang jatuh kurasa sudah mewakilkan semuanya, maafkan hambaMu ini duhai Allah

aku bahkan merasa hatiku sedang terjangkit hal yang belum semestinya, aku bersalah padaMu dan pada hatiku.. bersalah karena tak menjaga kesuciannya hanya untukMu Robb..

aku akan terus menangis, jika memang menangis itu melembutkan hati..

aku ingin menangis agar hatiku yang mulai mengeras sedikit melembut.. agar aturan-aturan sucimu dapat menembusnya lagi.. aku ingin menjaganya lagi, sangat menginginkannya Robbi..

ya Allah yang Maha Membolak-balikkan hati.. tetapkanlah hati ini pada DinMu yang lurus..

lalu,  apa kabar iman?

aku gak sanggup Robb, gak sanggup menghadapi pertanyaan ini..

diam dan tangisku pun tak pantas untuk mewakilkannya..

bagaimana dengan imanku?

imanku yang tak seberapa, imanku yang mudah rapuh, imanku yang untuk mengingatknya pun aku selalu menangis miris..  dalam kamar yang sunyi..  memeluk lutut seperti orang yang kehilangan hal yang berharga..

imanku kupertanyakan, dengan kondisi hati yang seperti ini, dengan kondisi amalanku yang begini, dengan kelalaianku yang tak kunjung pudar..

Ampun duhai Allah.. jangan kau tinggalkan diri ini dalam keadaan seperti ini..

aku ingin kemesraan antara kita kembali lagi, ketika hati dan imanku selalu terpaut padaMu..

aku merindukanMu sungguh...

merindukanMu dihatiku, rindu yang membuatku menangis sesak..

Allah ku tersayang..

aku mencintaiMu, sungguh..

terimakasih atas hujan.. hujan yang selalu mengingatkanku akan diriMu...

akan betapa pentingnya Engkau dalam hari-hariku di perjalanan ini..