gambar

gambar

HOME

cukuplah alasan yg mebuatku menangis merindukanmu...

| Sabtu, 07 Mei 2011
Wahai lelaki yg waktunya habis utk mengingat Tuhan, shalat yg engkau imami barusan mengganggu pikiran Umar, salah seorng sahabat dekatmu. setiap gerakanmu didepan sahabat-sahabatmu terkesan berat dan sukar. Ada bebunyian yg demikian mencolok, seolah persendianmu saling bergesek satu sama lain. shalat kali ini lebih lama drpd biasanya.

Usai shalat, "Umar yg begit khawatir langsung menghampirimu. "Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah engkau menanggung penderitaan yang amat berat. sakitkah engkau ya Rasul ?".
Engkau tersenyum sembari menggeleng, "tidak wahai Umar. Alhamdulillah aku sehat."

Umar menahan kata-katanya, supaya tidak terburu-buru jadinya. "mengapa setiap kali engkau menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi ditubuhmu bergesekan?" ekspresi umar memperlihatkn rasa prihatin, penuh sayang dan khawatir. "kami yakin engkau sakit".
engkau tersenyum lagi. tidakkah wajahmu memang terlihat sedikit pucat hari ini?.

karena merasa jwbn tdak atau aku baik-baik saja sudah tak mencukupi lagi, engkau lantas berdiri, mengangkat jubahmu hingga bagian perutmu terlihat nyata. seketika  Umar dan setiap orang yang ada disana terpana. Tampak begitu kempis perutmu. perut itu dililit oleh kain yg membuntal berisi kerikil-kerikil. kerkil-kerikil yg menimbulkn suara berisik ketika shalat tadi.

"Ya Rasul" suara Umar bergetar oleh rasa iba dan penyesalan. "apakah ketika engkau sedang lapar dan tdk punya makanan, kami tdk akan menyediakannya utkmu?"
Engkau tatap Umar dengan pancaran cinta yg utuh, "tidak. umar. Aku tau, apapun akan kalian korbankan demi aku. Akan tetapi, apa yg harus kukatakan dihadapan Allah nanti jika sebagai pemimin aku menjadi beban bagi ummatku?"
Engkau mengedarkan pandanganmu ke sahabat-sahabatmu yg lain. "Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah dari Allah untukku agar ummatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia, terlebih di akhirat"

Siapapun yg mendengar kalimatmu seketika terdiam. Ada yg berdenyar merambat ke bola mata mereka. beberapa terisak oleh haru. Umar maklum bahwa dia tidak akan sanggup melangkah lebih jauh. Dia pun terdiam membiarkan detik-detik berjalan satu persatu

*kutipan dari muhammad lelaki penggenggam hujan

Dan kurasa, sepenggal kisah sang Rasul itu saja sudah cukup untuk membuatku menangis rindu. ditambah dengan berjuta kisah keteladananmu. tak bisa kupungkiri semua hal itu menyebabkan mata ini berkaca-kaca setiap mengingatmu. menangis haru akan segala kesempurnaan sikapmu, menangisi diriku yang tak bisa menjangkaumu... ya habib Allah.. kekasih yang dirindukan setiap jiwa.. semoga kelak kita bertemu dengan senyum yang merekah pada setiap diri...

2 komentar:

{ Kangngarip } at: 21 Mei 2011 pukul 01.47 mengatakan...

Luar biasa. engkau adalah dambaan lelaki yang punya iman. dan engkau adalah bidadari surga yang di turunkan ke dunia

{ Kangngarip } at: 21 Mei 2011 pukul 01.48 mengatakan...

gombel74@yahoo.com
fb: kangngarip

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Senyum dan Semangat