gambar

gambar

HOME

bayang-bayang hitam

| Minggu, 30 Januari 2011
kucoba tuk menutup mata.. terpejam dalam kesendirian
mencari sosok diriku yang telah lama hilang..
dimana dia ? dimana ?
apa arti kekosongan yang terhampar ini ?
terlalu bingung untuk kuungkapkan, dalam kadar seorang insan  yang lemah tiada daya..

hei !! kepada siapa kuharus bertanya.. kemana mereka ?
apa yang terjadi disini.. disini ku sendiri dalam nestapa, dalam bayang-bayang angan tak  terarah..
kesendirian yang begitu menyakitkan..
aku terduduk di pojok ruang hampa..
dalam kegelapan yang terus berkelanjutan tanpa henti..
mereka-reka apa yang harus kulakukan..
Kini ku berada dalam ketakutan yang tak terbendung,
Ku menangis tak keruan, menangisi keadaanku..
Entah kepada siapa ku menangis...

Tiba-tiba.. setitik cahaya terlihat dalam hatiku yang menagis..
bagai Jibril yang datang kepada Muhammad membawa cahaya..
yah,, hati nuraniku mulai berontak terhadap jiwa nan lemah ini..
mengartikan makna yang sebenarnya terjadi..
sudah berapa lama aku melupakannnya, melupakan hati suciku..
melupakan Tuhan pemilik zat ini..
Tangisanku semakin menderu-derai, tapi kini kutujukan untuk Dzat yang telah lama kulupakan..
ohh.. Tuhann
Inikah kegalauan yang telah kau berikan padaku karena telah melupakanMu..
Keresahan tak berujung yang begitu melelahkan..
seandainya kubisa menyadari semua rasa ini dari awal..
duhai Robb, bukan saatnya ku tuk berandai-andai..
Apakah sesosok Hidayah telah Kau turunkan ?
Kepada kehadiratMu yang maha pengampun dan pengasih ku memohon..
hilang semua rasa tak berarah ini..

perlahan, setitik cahaya itu makin meluas.. menjadi segaris, sebidang lalu teranglah kegelapan..
ternyata Dia tidak melupakanku..
Oh, jiwa malang nan bodoh ini tersungkur bersujud dalam haribaanMu...
KehadiranMu lah  yang menghilangkan gelap dalam hati..
yang membuatku merasakan kembali untuk apa aku sebenarnya ada disini..
di dunia yang penuh dengan kefanaan tak berarti...

Annisa Rahmani
31.01.2011

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Senyum dan Semangat